Laman

Kamis, 05 Agustus 2010

Stasiun Lempuyangan Yang Penuh Kenangan

Para pembaca yang Budiman...
Pada kesempatan ini aku akan berbagi cerita yang pernah aku alami dalam hidup.mungkin,ketika kalian membaca cerita ini,menurut kalian ini adalah cerita yang biasa,bisa dibilang ini adalah cerita yang sama sekali tidak bermutu.tapi bagiku ini adalah cerita sekaligus kisah yang penuh kenangan karena setiap kali aku mengenang kisah ini,aku akan meneteskan air mata.
Ya... air mata bahagia,air mata kesedihan,dan juga air mata kehilangan.kenapa begitu?
Air mata bahagia karena bagiku kisah ini adalah kisah masa kecil aku yang penuh kebahagiaan,Air mata kesedihan karena bagiku kisah ini mengingatkanku pada masa kecil dulu,dan Air mata kehilangan karena kisah ini tidak akan pernah bisa terulang kembali dalam hidupku.

14 tahun yang lalu,saat aku masih berusia 4 tahun,aku pernah diajak oleh kedua orangtuaku ke rumah Kakek yang ada di Jogja.selama aku berkunjung di rumah kakek,aku juga diajak oleh orangtuaku jalan-jalan ke Stasiun Lempuyangan.dan saat itu adalah kali pertama aku diajak ke Stasiun Lempuyangan.mereka mengajak aku untuk bermain dan melihat kereta api.sejak saat itu aku mulai dikenalkan dengan dunia yang baru.maksudnya adalah dunia perkeretaapian.karena kakekku adalah seorang pensiunan Masinis kereta api.
Kembali pada cerita diawal,saat aku sampai di Stasiun Lempuyangan,aku langsung diajak menuju tempat dimana tempat itu sering digunakan oleh warga untuk menemani anak-anaknya bermain sambil melihat kereta api.tempatnya adalah di bawah jembatan layang (Fly Over Lempuyangan).



Aku melihat banyak sekali kereta api yang berlalu-lalang dan berhenti di stasiun.ada pula yang sedang langsir maju mundur menggandeng kereta.saat itu adalah saat yang paling menyenangkan bagiku karena aku bisa bermain dan melihat kereta api bersama kedua orangtuaku.aku juga masih ingat saat pintu perlintasan kereta api yang berada di bawah jembatan layang menutup disertai bunyi "tulit-tulit".dan tak lama kemudian lewatlah kereta api tepat didepanku.saking senangnya aku melambai-lambaikan tanganku ke arah kereta api yang sedang lewat dan seketika itu Ayah dan Ibuku memeluk tubuhku dengan erat.sungguh sangat bahagianya aku dikala itu.betapa sayangnya mereka padaku (saat itu).hampir berjam-jam aku bermain dan melihat kereta api di tempat itu bersama kedua orangtuaku.yang membuat aku betah karena disana banyak sekali anak-anak kecil yang seumuran denganku saat tiu diajak orangtuanya bermain dan melihat kereta api.ada yang menjerit-jerit,melompat-lompat,berlari-lari,dan ada pula yang menangis ketakutan saat melihat kereta lewat.benar-benar saat yang indah dan menyenangkan dikala itu.
Hari demi hari,bulan demi bulan,dan tahun demi tahun berlalu.aku sekarang sudah tumbuh dewasa.setiap liburan sekolah tiba,aku selalu main ke jogja dan berkunjung ke rumah tanteku.lalu jalan-jalan ke Malioboro dan tentunya bernostalgia di Stasiun Lempuyangan.dan sampai sekarang,saat usiaku sudah 18 tahun,aku masih sering bernostalgia di tempat yang sama seperti saat aku kecil dulu saat aku berusia 4 tahun.
Setiap aku duduk-duduk sambil melihat kereta api yang sedang lewat,ditambah lagi melihat anak-anak kecil sedang bermain bersama orangtuanya,aku selalu meneteskan Air mata.karena aku jadi ingat saat aku kecil dulu.sama seperti saat-saat  aku bersama Ayah dan ibuku bermain dan melihat kereta api di tempat itu.tak pernah aku bayangkan sebelumnya kalo sekarang setelah aku tumbuh menjadi dewasa,aku tidak bisa mengenang masa-masa kecil aku dulu yang penuh kebahagiaan bersama kedua orangtuaku.karena sekarang dan sampai kapanpun tidak akan pernah terjadi.
Sungguh kenyataan yang paling terburuk yang pernah aku alami dalam hidup...


Aku berharap kepada kalian untuk dapat menghargai apa yang telah aku ceritakan ini karena setiap orang pasti mempunyai sebuah kenangan yang mungkin menjadi pengalaman tersendiri bagi hidupnya.

Sekian.